DIARSIPKAN DARI :
JAKARTA, KOMPAS.com- Pluralisme tetap menjadi pekerjaan rumah bersama bagi masyarakat Indonesia. "Banyaknya perda yang bertolak belakang dengan pluralisme berkaitan erat dengan kualitas dari anggota dewan. Hal inilah yang harus kita perbaiki bersama", kata Theresia Pardede saat berdiskusi di acara peluncuran situs www.NusantaraOnline.Org, di Hotel Nikko, Jakarta, Kamis (25/02/2010).
"Masyarakat juga harus menjadikan masalah ini sebagai PR (pekerjaan rumah)-nya. Tentunya, hal ini dapat dilakukan dengan upaya pembatalan oleh Kementerian Dalam Negeri", tambah Theresia yang saat ini menjadi anggota Komisi 10 DPR RI periode 2009-2014 dari Partai Demokrat.
Hal senada juga diungkapkan Ali Masykur Musa, politikus dari Partai Kebangkitan Bangsa. "Pluralisme masih bersifat unfinished, sehingga harus terus diperjuangkan bersama", ujarnya.
"Banyaknya perda berbasis agama tertentu, biasanya dilakukan karena alasan balas dendam. Perda agama tertentu dibuat karena di daerah lain ada peraturan serupa yang berpihak pada agama lain," tambah Ali yang saat ini menjadi anggota Komisi VIII DPR RI.