facebook : KLIK DISINI
Di ruang ini kami membeberkan sejumlah hal terkait sejumlah proyek yang telah ataupun yang sedang kami garap . Maka, dengan segala kesederhanaan yang kami miliki, mudah-mudahan blog ini mampu memberi gambaran untuk kemudian membuka sejumlah jembatan kerjasama dengan berbagai pihak : baik itu sesama musisi, media massa, pemerhati dan pengamat musik, management artis, mayor maupun indie label, bahkan mungkin blogger dan para pe-nyasar situs . Semoga blog ini berguna untuk saling berbagi demi menuju kehidupan yang lebih baik.
Salam Kreatif ! Jangan berhenti bergerak !
KOLEKSI
------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------
COWBOYS IN PARADISE BALI, FILM DOKUMENTER GIGOLO
FILM KONTROVERSI
Sebuah film dokumenter indie yang cukup kontroversial telah di produksi dan di sutradarai seorang filmmaker bernama Amit Virmani. Film diberi judul Cowboys In Paradise itu berusaha membeberkan fakta keberadaan gigolo di pantai Kuta Bali. Namun demikian, seperti layaknya kebanyakan film-film kontroversial, film yang trailernya bisa disaksikan di Youtube tersebut menuai banyak protes dari pemuka adat dan masyarakat Bali. Pun dianggap penghinaan karena menyebut Kuta sebagai surga wisata seks bagi ribuan turis wanita.Adegan film dimulai dengan perkenalan seorang pria yang mengaku berprofesi sebagai gigolo di Kuta. Lantas, pria berambut panjang ini menawarkan "jasa" kepada seorang turis wanita asing yang tengah berlibur di Kuta.
Tidak dipungkiri bahwa gigolo yang beroperasi di pantai Kuta ( dan pantai-pantai sejenis di Bali ) keberadaanya sejak lama memang ada. Tapi Satuan Tugas pantai Kuta juga terus menerus rutin menggelar razia gigolo yang merusak citra pariwisata Bali.
Tentang siapa Amit Virmani, dari facebooknya, nampaknya dia adalah filmmaker Singapura asal india
IDE PEMBUATAN FILM
Dalam www.cowboysinparadise.com , Amit Wirmani, menceritakan ide awal pembuatan film kontroversial tersebut. Suatu kali saat berada di Bali, dirinya bertemu anak kecil sekitar 12 tahunan yang mati-matian belajar bahasa Jepang.
"Kalau saya sudah besar nanti, saya mau memberi layanan seks untuk gadis Jepang," demikian alasan si bocah.
Berangkat dari pertemuan itulah Amit Virmani kemudian berusaha memotret fenomena tersebut lewat film dokumenter. Baginya, kemiskinan adalah salah satu pemicu kuat terjadinya wisata prostitusi di daerah pinggiran pantai-pantai populer Asia Tenggara.
SINOPSIS COWBOYS IN PARADISE
Setiap tahun, ribuan turis perempuan berdatangan ke Bali untuk mencari surga, dan akhirnya, banyak dari mereka yang menemukan surga itu dalam pelukan Cowboy Kuta.
Cowboy in Paradise adalah sebuah film dokumenter independent yang mencoba bertutur tentang lembaran kisah prostitusi kaum laki-laki Bali. Mengungkapkan sejumlah pengakuan yang mengejutkan namun juga kadang terkesan lucu dari rahasia sebuah pulau yang paling dijaga.
Mengapa ketidak adaan biaya menjadi alasannya ? Bagaimana kompensasi perempuan-perempuan yang telah memakai mereka ? Bagaimana mereka mengatur waktu-waktu dalam menjalankannya ? Bagaimana mereka merasa bersalah dengan apa yang telah di perbuat ?
Film ini merupakan perjalanan sejak mereka masuk dan memulai segalanya berada dalam mata rantai industri wisata, hingga kepiluan menghinggapi hatinya.
Pada akhirnya, mitos surga menjadi hancur dan penonton disajikan dengan sesuatu yang lebih realistis : SURGA SELALU DI TEMPAT YANG LAIN.
PENDAPAT TURIS WANITA
Ternyata apa yang digambarkan pada film tersebut bukan hanya menuai protes dari kalangan internal Bali, tapi juga turis wanita yang di tuduh menjadi pembeli dalam film terkait.
coba anda simak cuplikan berita dari detik.com sbb :
Ada juga yang menilai Amit munafik, seperti dari Indomama. Dia dulunya turis yang kini menikah dengan pria Bali. Menurut Indomama, Amit hanya mengeksploitasi orang Bali untuk kepentingannya sendiri.
"Saya benci dengan orang yang menilai buruk kepada para pemuda itu, dan kepada perempuan yang mencintai mereka," ujarnya. (Detiknews- fay/nrl)
Film Dokumenter pada hakikatnya sebuah potret, sebuah potongan gambar, sebuah penggalan kenyataan. Jika saja Amit Virmani sedikit menahan diri untuk tidak terlalu berlebihan (lebay mode on) dalam mengekspose karyanya, mungkin film COWBOYS IN PARADISE ini tidak akan terlalu melecehkan dan menyakiti kecintaan masyarakat Bali pada tanah lahirnya. Sebaliknya, bisa jadi film tersebut akan menjadi cerminan introspeksi mendalam tentang fenomena gigolo di sekitar kita.
ALAMAT YOUTUBE TERKAIT
http://www.youtube.com/watch?v=yDPNeXSVmak
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------