“ Wah, ini pasti bukan sekedar bentrokan. “ Pikir saya. Akhirnya saya tinggalkan sementara mixingan album Black Underwear yang musiknya bereferensi ke BLINK itu. Saya tongkrongin habis TV One. Saatnyapun tiba : Breaking News !
Luar biasa sekali, setelah lebih dari 10 tahun kerusuhan mei 98 berlangsung, baru kali ini saya lihat kembali kebiadaban dan kekerasan massal kembali terjadi. Disana sini terlihat manusia-manusia sudah kehilangan kemanusiaannya. Dikeroyok, dipentungi ramai-ramai, dibacoki beramai-ramai, kemudian di injak-injak dan lantas kepalanya di tiban batu besar. Ufffhhh... Jiwa saya terasa tercabut ! Seakan tidak percaya bahwa yang tega melakukan itu semua adalah mahluk bernama manusia (yang katanya punya hati nurani dan Tuhan).
Miris hati ini melihat kekerasan selalu jadi jalan keluar untuk menyelesaikan masalah. Di satu kasus, pemerintah memang menjadikan Satpol PP sebagai pion di lapangan. Seperti sengaja mengkondisikan sipil versus sipil. Di kasus lain, organisasi massa (ormas) kadang terlihat sengaja lebur dengan masyarakat dan bahkan sejumlah kali kedapatan melakukan tindakan sporadis yang mengambil alih wewenang aparat hukum.
Dan celakanya, 14 April 2010, makam Mbah Priok menjadi saksi bertemunya dua unsur tersebut.
Sebagai sesama manusia yang punya hati nurani, saya berharap : bentrokan massal, kekerasan, penganiayaan serta pembunuhan tidak lagi terjadi di bangsa ini. Mari kita tunjukkan bahwa kita memang menganut “agama damai” , “berbangsa damai” demi “hidup damai” > tidak pakai “tapi” !