SEJARAH NYAI RATU KIDUL, PENGUASA PANTAI SELATAN



Secara tidak sengaja, saat blog walking,  saya menemukan tulisan dari blog lain yang berusaha mengungkapkan siapa sebenarnya Ratu Kidul. Tak ada yang istimewa dari tulisan itu karena saya merasa tak mendapatkan wacana baru tentang sang Penguasa Pantai Selatan. Malahan tulisan tersebut cenderung membingungkan dan berlebihan. Beberapa catatan dari orang yang menulis di bagian komentarpun bagi saya kurang jelas juntrungnya.  So, saya ambil kesimpulan, tulisan tersebut adalah tulisan hiburan semata dan sepertinya hanya nikmat di baca saat sambil makan gorengan ataupun minum kopi.  

Ini sekali lagi tentang Nyai Ratu Kidul, tokoh mitos pantai selatan pulau jawa yang terus dihembus-hembuskan ceritanya hingga abad millenium. Yah, boleh percaya , boleh tidak. Tapi sejak saya suka membaca hal-hal yang terkait kebudayaan maupun mitologi, kisah tokoh satu ini memang terdiri dari sekian banyak versi yang semuanya mengaku paling absah dan benar (dengan bumbu kesaksian :  "di datangi, mengobrol langsung, menerima wangsit, dsb).

Dari sekian versi yang ada itu, sebagian besar menurut saya ngawur, sebagian lagi sibuk mengkait-kaitkannya dengan sejarah perjalanan dan perkembangan agama (walaupun  ujung-ujungnya terlihat maksa).  Bahkan ada pula versi yang sepertinya "berbau" menyerang  nilai-nilai spiritual yang telah ribuan tahun di anut  golongan tertentu atas dasar dendam sejarah.

Dari sekian versi itu, sesungguhnya ada versi lain yang sempat mengganggu cara pandang saya terhadap Ratu Kidul. Versi yang sangat membanting nalar saya ke arah yang lebih logis :

" Bahwa Kanjeng Ratu Kidul, Nyai Ratu Kidul atau apalah namanya, hanyalah cerita fiksi ciptaan penguasa kerajaan Mataram dan raja-raja lain dari jawa barat sampai jawa timur demi menundukkan psikologis masyarakat pantai yang  rata-rata berjiwa pemberontak. Karena itu dibuatlah "karangan cerita" bahwa sang raja punya hubungan kekerabatan dengan penguasa pantai nan gaib, hubungan pernikahan, dsb agar masyarakat tersebut tunduk dan patuh pada Raja. "

Salam Saya