TENTANG MANAGER ARTIS (LAGI)

Sesungguhnya bahasan tentang manager artis sudah berkali-kali saya tulis di blog ini, tapi tak mengapa saya tuliskan lagi dalam versi yang lain. Begini,Banyak hal yang bukan hanya perlu dimengerti oleh band, tapi juga dipahami banget-banget : bahwa serius di musik itu ternyata tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Band adalah proyek. Proyek artinya usaha. Dan Usaha artinya butuh investasi. Butuh modal. Modal untuk apa ? Tentu saja modal untuk menggerakkan roda operasional keseluruhan proyek band terkait. Tidak mudah menjadi seorang manager artis. Namun ketidak mudahan itu lebih karena “ternyata” banyak band yang tidak tahu seberapa berat tugas yang harus diemban sang manager . Dalam berbagai kesempatan, saya bertemu banyak band yang isi kepalanya terdiri dari tiga hal : (satu) Jadi artis (dua) jadi artis (tiga) jadi artis ! Setelah itu : istirahat di tempat grakkk !!!

Beberapa teman manager artis yang sempat ngopi-ngopi di lesehan bersama saya sempat menggerutu : ” Kalo cuma kayak gitu, gw juga bisa banget “.

Saya memang bukan seorang manager artis. Tapi saya cukup bisa merasakan betul psikologis mereka yang berkarya di bidang ini. Jangan-jangan ketika mereka menyodorkan anggaran belum-belum sudah dituduh mafia. Supaya tidak saling berprasangka, mari kita buka semuanya pelan-pelan disini. Saya telah mencatatkan beberapa hal sbb :

PERTAMA

Sudahkah anda sadar bahwa band adalah sebuah proyek ? Jika anda menganggapnya sekedar hobby sepertinya tak usah lagi susah payah mencari-cari manager ataupun management artis. Tapi jika anda menganggap nge-band merupakan pekerjaan anda maka anda butuh sekian kali lipat keseriusan untuk mencemplungkan diri dalam sebuah spekulasi usaha. Bisa untung, bisa buntung. Jualan pulsa atau cuma jualan sapu lidi pun anda harus siap mengeluarkan investasi sekaligus siap rugi dikemudian hari.

KEDUA

Jika band anda tidak menjadi apa-apa dikemudian hari itu disebabkan banyak faktor, diantaranya sbb :

  • FAKTOR BAND

  • Materi lagu anda tidak cukup menarik massa

  • Performance panggung anda kurang entertainer

  • Anda tidak militan dalam memajukan band

  • Sudah memposisikan diri sebagai artis terkenal padahal belum jadi apa-apa

  • Tidak ramah, tidak gaul dan tidak akrab dengan penonton maupun jaringan komunitas musisi lainnya

  • Anda tidak konsisten sekaligus tidak tunduk pada aturan management yang sudah disepakati bersama

  • Anda tidak profesional karena mencampur adukkan urusan musik dengan koflik antar pribadi



  • FAKTOR MANAGER

  • Manager anda tidak mempunyai visi misi dan agenda kerja yang jelas

  • Tidak paham dunianya dan tak punya relasi jaringan label, distributor, EO maupun media

  • Tidak mampu membuat budgeting yang masuk akal

  • Tidak jujur dalam menjalankan anggaran operasional sebagaimana mestinya.

  • Tidak memiliki strategi cerdas dalam memaksimalkan anggaran yang ada

  • Malas bergerak untuk jemput bola

  • Terlalu banyak teori



  • FAKTOR DUA-DUANYA

  • Tidak ada kelangsungan investasi

  • Tidak ada kontrak kerjasama tertulis

  • Faktor X yang tidak terduga


KETIGA

Sebelum bicara finasial, sadari dulu siapa dan seperti apa band anda. jika band anda sudah masuk jajaran band kakap tentu segalanya jadi mudah. Segalanya bisa di hitung. Tapi bagaimana jika band anda ternyata belum memiliki jam terbang tinggi dan belum memiliki nilai populer ?

KEEMPAT

Pembagian fee biasanya di tentukan oleh besaran investasi. Jika seluruh biaya operasional ditanggung oleh band anda, bisa jadi ketika band anda punya pendapatan, sang manager hanya dapat 15 – 20 % . Tapi jika sang manager ikut berinvestasi (karena modal anda kurang) bisa jadi nilainya jadi 50 : 50. Malah bisa juga posisinya terbalik. Seluruh biaya operasional ditanggung manager, artinya band anda mungkin hanya akan mendapat 15 – 20% saja. Hitung-hitungan ini tergantung kesepakatan bersama. So, sebaiknya semua terbuka di depan.

KELIMA

Ini fakta. Kebanyakan manager artis ternama tidak mau berspekulasi terlalu jauh dengan merekrut band yang masih merangkak karirnya. Namun jangan kuatir. Sejumlah manager indie yang bergerak secara gerilya pun sudah ada disekitar kita. Secara jumlah mungkin mereka sudah banyak, tapi secara kualitas menurut saya masih satu dua. Manager Indie semacam ini biasanya membebankan biaya operasional kepada band meski jumlah nominal angkanya tak sampai bikin pusing kepala. Saya pernah dipercaya untuk melihat rahasia anggaran operasional mereka dan hitung-hitungannya memang realistis. Anggaran operasional mereka ada yang bulanan, tiga bulanan, empat bulanan dan satu tahun. Tergantung waktu kontraknya seberapa lama. Dalam beberapa hal mereka lebih fleksible dan terbuka : tahu sama tahu.

KE ENAM

Biaya operasional itu untuk apa saja ? Sang manager indie akan mengalokasikan biaya anda kira-kira seperti ini :

GAMBARAN PERHITUNGAN DALAM TIGA BULAN AWAL

  • Biaya internet : Sebagai biaya membuat website/blog sebagai base camp anda di dunia maya, menciptakan ribuan fans via facebook, mengupload karya-karya anda, mengupdate status, membuat branding image dan mencipta sekian link url menuju situs anda, mengirimkan materi lagu ke radio-radio online, dsb. Catatan : Branding Image adalah nilai kekhasan yang akan ditonjolkan oleh sang manager dalam kerja promonya. Dia tahu bagian mana dari band anda yang wajib ” dijual” dan strategi seperti apa yang akan digunakan menghadapi persaingan musik di dunia online. Secara teknis mungkin mudah, tapi yakinlah, butuh satu skill khusus untuk secepat kilat menguasai jagad maya yang tak terbatas itu, agar apa yang akan anda sampaikan tepat sasaran

  • Biaya transportasi /bensin, dsb : Sebagai biaya riwa-riwi menghubungi relasi, membuat lobby dengan EO, merayu wartawan agar memuat profil anda, mengurus RBT, dsb, Catatan : Sudah jelas ini memang skill yang wajib dimiliki sang manager. Kemampuan Loby dan muka setebal kulit badak jelas tak sembarangan dipunyai orang. Hanya mereka-mereka yang berjiwa marketer-lah yang bisa melakukannya.

  • Biaya Performance : Sebagai biaya pendaftaran, Menyogok sound engginer panggung supaya sound anda bagus ketika tampil, dsb. Catatan : Tampil jelas tidak sekedar tampil. Sang Manager akan menggunakan berbagai macam cara mendukung penampilan anda lewat hal-hal dibelakang panggung. Penampilan anda harus perfect dan sekali tampil harus bisa menghasilkan kesan pagi penonton.

  • Biaya Merchandise : Sebagai biaya pembuatan profil , desain, penggandaan CD promo (untuk diberikan pada wartawan musik-pengamat musik-music director radio dan orang-orang berpengaruh), membuat kaos band, cetak banner, poster band, dsb. Catatan : Lagi-lagi ini urusannya dengan Branding image. Dalam ilmu marketing, image-lah yang harus digarap pertama kali, kedua kali, ketiga kali, hingga berkali-kali. Jika profil anda tidak dibuat se-artistik mungkin, sudah bisa dipastikan pihak-pihak yang dituju malas untuk membukanya. Menengokpun tidak. (ini pengalaman saya sendiri yang sempat menjadi juri, team seleksi, dsb dalam sejumlah kompetisi. Saya malas sekali membaca profil yang bentuknya mirip proposal 17-an RT/RW). Pada bagian ini band anda akan disulap penampakannya seprofesional mungkin oleh sang manager sehingga terkesan artis papan atas dan tak bisa dianggap main-main.


Sekali lagi, alokasi diatas cuma kira-kira. Bisa jadi ada anggaran yang perlu ditambahkan. Meski demikian, manager indie kebanyakan cukup memahami kondisi keuangan band yang sedang digenjotnya. Dalam beberapa kasus, ada sejumlah band yang hanya mampu memberi biaya internet selama tiga bulan saja. Ya sudah, akhirnya sang manager hanya mengerjakan tugasnya sesuai biaya tersebut : menggebrak jaringan musik online.

Saya akui, sebagai salah satu pengguna aktif internet, ternyata saya masih sering ketinggalan jauh dalam membuat strategi branding sekali tendang. Ini memang keahlian para marketer. Mereka punya insting yang telah diasah berbagai pengalaman pahit dalam proses ber “jualan”nya.

Demikian catatan pendek saya. Siapa tahu bisa jadi gambaran awal bagi band-band yang sedang kelabakan butuh manager. Saya memang bukan pakarnya, tapi setidaknya ini hasil buka-buka’an disela-sela ngopi bersama dengan sejumlah kawan manager yang telah saya sharingkan diatas.

  • Salam Gerilya

  • Jangan Berhenti bergerak


--------------------------------------------------------------------------------------------- ***) Penulis adalah anggota Team Workshop Padepokan Gerilya ---------------------------------------------------------------------------------------------