DUO J & N DI MINI ALBUM KEDUA

Bermula dari sebuah persaudaraan yang sama-sama memiliki talenta bernyanyi, maka Ribut dan Yanus sepakat untuk membentuk sebuah duo unik, yaitu J&N yang artinya "Java & Nias."

J&N diperkenalkan oleh Ribut dilingkungan kampus sejak Januari 2009 melalui koleksi topi yang dipesan dan dibordir dengan nama J&N (masih sebuah nama dan belum ada materi lagu sama sekali waktu itu). Pada waktu itu Ribut tidak memberitahukan kepada siapapun mengenai arti dari J&N, sebab nama J&N pada waktu itu masih dalam bentuk mimpi.

Ada banyak orang yang bertanya mengenai arti dari J&N dan bahkan ada yang mencoba menebak kalau J&N adalah singkatan dari nama sepasang kekasih. Namun karena waktu itu J&N masih dalam bentuk mimpi, maka Ribut sebagai penggagas J&N sengaja bungkam sampai terwujudnya mini album Tuhan itu Baik  tahun 2010 dan mini album Menggapai Cahaya (2011).

J&N berhasil meluncurkan karya dan eksistensinya tidak lepas dari peran Dionys Dhewanindra, musisi, sutradara sekaligus produser dari komunitas Padepokan Gerilya (Jakarta) yang secara tidak sengaja bertemu di Jalan Malioboro, Yogyakarta pada bulan Juni 2009 dalam suatu acara kongkow di angkringan. Lewat motivasinyalah J&N akhirnya mulai mantap mencurahkan daya kreatifnya meskipun banyak aral melintang di tengah jalan.

Kurun 2010, Duo J&N nekad hijrah dari Yogyakarta ke Jakarta untuk merekam secara serius karya perdananya dan berhasil menelurkan lagu rohani dibawah label Gema Swara Swarga (GS2)., sebuah label indie yang mengkhususkan diri merilis lagu-lagu Kristiani. Pengerjaan album ini digawangi oleh Rangga Hachi, Music Director yang diminta oleh Brigitta, (Produser GS2) untuk mengawal proyek yang kemudian diberi tajuk “Tuhan itu Baik”.

Tidak hanya sampai di situ, pada Agustus 2011, Duo J&N kembali merilis mini album Menggapai Cahaya. Sehubungan karya kedua kali ini banyak mengangkat tema cinta, J&N mengalihkan rilisan karyanya ke label Gempa Swara Gerilya, label Indie yang juga masih merupakan Jaringan kerja Padepokan Gerilya.