PEMENANG LOMBA ARGUMEN EYB
Kalau
tidak salah Jamal D. Rahman, penyair/sastrawan membagi beberapa
kategori penikmat sastra menjadi tiga jenis yaitu yang pertama: para
intelektual terpelajar yang menyukai jenis
karya “sastra berat” sebagai bacaannya, kedua adalah professional
terpelajar yang cenderung ke sastra pop/sastra ringan sebagai
santapannya, sedangkan kaum tak terpelajar lebih menyukai sastra lisan
dengan mendengarkan radio, menonton televisi, melihat
pertunjukan-pertunjukan seperti wayang, ludruk, kethoprak dll. Nah
menikmati musik kalau dicocokkan dengan teori tersebut tentu masuk
sebagai sastra lisan. Jadi musik kayaknya nyastra juga, tapi nyastra
yang bagaimana, itu yang lebih penting. Dan kayaknya memang menikmati
musik adalah sastra lisan yang memberikan keriangan dipermukaan,
bukankah dengan geberan instrumen-instrumen yang menggedor-gedor gendang
telinga dan detak jantung membuat kita kurang bisa merenung lebih dalam
tapi membuat kita girang dan riang jadi lupa mencari makna hidup
sebagaimana dalam ”sastra berat”, tapi
bukankah hidup itu bukankah tidak harus yang berat-berat dan seringkali kita
perlu keluar dari atmosfir seperti itu untuk mereguk kebahagiaan, meskipun
itu di permukaan.
bukankah hidup itu bukankah tidak harus yang berat-berat dan seringkali kita
perlu keluar dari atmosfir seperti itu untuk mereguk kebahagiaan, meskipun
itu di permukaan.
Salam,
Zawawi
http://dunia-awie.blogspot.com
dunia.awie@gmail.com
Zawawi
http://dunia-awie.blogspot.com
dunia.awie@gmail.com