SECUPLIK DI BALIK DEWA BUDJANA


Seperti gitaris lain di dunia, I Dewa Gede Budjana (B. 30 Agustus 1963) tidak benar-benar memiliki pendidikan formal di bidang musik, kecuali untuk beberapa tahun saja belajar gitar klasik disebuah sekolah tinggi. Budjana mengaku tidak lahir di keluarga musisi profesional, Ayahnya seorang jaksa sementara kakek-neneknya hanya memainkan musik gamelan tradisional di saat waktu luang mereka.

Guru pertama Dewa Budjana adalah kuli bangunan yang tinggal di dekat rumahnya di Kabupaten Klungkung, Bali. Gairah bermusiknya semakin kuat, terlebih ketika Budjana pindah ke kota besar di  Surabaya dan mengambil kursus musik klasik.

Awalnya Budjana bermain di ranah pop dan rock, namun mendadak pria berkumis ini berbelok berat ke jazz setelah dia mengetahui orang-orang seperti John Mc Laughlin, Pat Metheny, Jeff Beck, John Abercrombie, Chick Corea pun belajar Jazz. Prestasi pertamanya adalah saat tahun 1984, lagu Nusa Damai (Pulau Damai) mendapat di Kontes Musik bergengsi di tahun 1984.

Setelah lulus, Budjana hijrah ke Jakarta untuk mengejar karir sebagai musisi profesional. Dia datang ke maestro jazz, Jack Lesmana ( ayah Indra Lesmana) yang mengajarkan filsafat jazz pada Budjana.

Setelah melakukan pertunjukan di berbagai club, skill Budjana rupanya menarik perhatian banyak seniman sekaligus mengajaknya berkolaborasi. Dia bergabung dengan beberapa band, salah satunya Java Jazz, juga bekerjasama dalam proyek-proyek lain bersama musisi seperti Erwin Gutawa, Elfa Secioria dan Addie MS.

Meski reputasinya tumbuh sebagai gitaris top-notch, selera pribadi Budjana justru pada elektrik, satu selera yang membawanya mendirikan grup pop GIGI pada tahun 1994, bersama dengan gitaris Baron Arafat, bassist Thomas Ramdhan, drummer Ronald dan penyanyi Armand Maulana. Kelompok ini bertahan sampai sekarang.