The Hurt Locker adalah film yang dirilis pada tanggal 4 September 2008 di Festival Film Venice, Italia dan tanggal 26 Juni 2009 di Summit Entertainment, Amerika Serikat. Film ini telah memboyong enam piala Oscar dari sembilan nominasi, diantaranya untuk kategori Film Terbaik, Skenario Asli Terbaik, dan Sutradara Terbaik. The Hurt Locker juga menerima sejumlah penghargaan dan kehormatan dari organisasi-organisasi festival kritikus, dan dari beberapa kelompok film makker.
Film ini disutradarai Oleh Karthryn Bigelow yang merupakan sutradara perempuan pertama yang berhasil menerima penghargaan dari Academy Awards untuk kategori Sutradara Terbaik. Dan untuk naskah ditulis oleh Mark Boal yang merupakan seorang penulis lepas dan wartawan yang menetap dengan penjinak bom AS di Irak.
Film yang menghabiskan dana sekitar 150 juta US Dollar, atau sekitar 150 Milyar Rupiah ini, berdurasi 131 menit, dan dibintangi oleh Jeremy Renner, Anthony Mackie dan Brian Geraghty.
The Hurt Locker dibuat berdasarkan pada pengakuan Mark Boal, seorang wartawan lepas yang menetap dengan penjinak bom Amerika dalam perang di Irak selama dua minggu pada tahun 2004. Artikel ini kemudian dikemas dalam sebuah film pendek, yang kemudian ditayangkan oleh sebuah acara serial TV The Inside pada tahun 2002. Ketika Boal menetap, ia pergi dengan anggota militer, 10 sampai 15 kali sehari untuk melihat kegiatan mereka. Selama kegiatannya itu Boal tetap berhubungan dengan Karthryn melalui email tentang pengalamannya. Boal mengkombinasikan pengalamannya menjadi sebuah fiksi dan menceritakannya kembali seperti peristiwa nyata. Boal mengatakan ‘tujuan film ini adalah ide bahwa ini merupakan film pertama tentang Perang Irak yang dimaksudkan untuk menunjukkan pengalaman tentara kami’.
Karthryn pun terpesona untuk mengeksplorasi psikologi di balik prajurit relawan untuk melawan konflik. Akhirnya pada tahun 2005 Karthryn dan Boal mulai membuat beberapa storyboard kasar untuk mendapatkan beberapa gambaran. Karena Karthryn ingin membuat film ini sedetail mungkin agar bisa membuat penonton turut merasakan setiap adegan-adegan yang disajikannya.
Untuk persiapan film ini, para pemain menghabiskan waktu berminggu-minggu di pelatihan Fort Irwin, sebuah militer reservasi AS di Gurun Mojave di California. Mereka diajarkan untuk menggunakan bahan peledak C4, dan belajar bagaimana cara berimprovisasi yang aman saat bahan peledak meledak, serta cara memakai jas bom yang baik. Jeremy Renner mengakui syuting di Timur Tengah merupakan pengalaman yang tak bisa dilupakan, ‘adengan perang yang dibangun sangat real, benar-benar seperti kita ada dalam situasi perang yang sesungguhnya, padahal sebenarnya kita syuting, percayalah saat anda menonton film ini, anda akan merasa seperti anda ikut berperang, semoga film ini dapat memberikan kontribusi bagi para pecinta film dunia.Di Yordania, Karthryn menemukan beberapa ratus ribu pengungsi dari Irak . Beberapa pengungsi yang memiliki latar belakang teater di casting untuk peran sebagai Suhail Aldabbach yang melakukan aksi bom bunuh diri pada akhir film ini.
Roger Ebert dari Chicago Sun Time menyatakan Hurt Lockert adalah sebuah film besar, film yang cerdas, film yang sangat detail sehingga kita tahu persis, siapa, dimana, apa dan mengapa semua itu terjadi dan mereka lakukan. Ia juga memuji bagaimana ketegangan dibangun, serta menyebut film ini “begitu memukau” dan merupakan salah satu film terbaik dalam satu dekade ini.Dengan pemberitaan Osama belakangan ini, Karthryn yakin peristiwa ini bisa menjadi media promosi yang baik dan akan bisa mendongkrak kembali kesuksesan filmnya tersebut.
Film ini disutradarai Oleh Karthryn Bigelow yang merupakan sutradara perempuan pertama yang berhasil menerima penghargaan dari Academy Awards untuk kategori Sutradara Terbaik. Dan untuk naskah ditulis oleh Mark Boal yang merupakan seorang penulis lepas dan wartawan yang menetap dengan penjinak bom AS di Irak.
Film yang menghabiskan dana sekitar 150 juta US Dollar, atau sekitar 150 Milyar Rupiah ini, berdurasi 131 menit, dan dibintangi oleh Jeremy Renner, Anthony Mackie dan Brian Geraghty.
The Hurt Locker dibuat berdasarkan pada pengakuan Mark Boal, seorang wartawan lepas yang menetap dengan penjinak bom Amerika dalam perang di Irak selama dua minggu pada tahun 2004. Artikel ini kemudian dikemas dalam sebuah film pendek, yang kemudian ditayangkan oleh sebuah acara serial TV The Inside pada tahun 2002. Ketika Boal menetap, ia pergi dengan anggota militer, 10 sampai 15 kali sehari untuk melihat kegiatan mereka. Selama kegiatannya itu Boal tetap berhubungan dengan Karthryn melalui email tentang pengalamannya. Boal mengkombinasikan pengalamannya menjadi sebuah fiksi dan menceritakannya kembali seperti peristiwa nyata. Boal mengatakan ‘tujuan film ini adalah ide bahwa ini merupakan film pertama tentang Perang Irak yang dimaksudkan untuk menunjukkan pengalaman tentara kami’.
Karthryn pun terpesona untuk mengeksplorasi psikologi di balik prajurit relawan untuk melawan konflik. Akhirnya pada tahun 2005 Karthryn dan Boal mulai membuat beberapa storyboard kasar untuk mendapatkan beberapa gambaran. Karena Karthryn ingin membuat film ini sedetail mungkin agar bisa membuat penonton turut merasakan setiap adegan-adegan yang disajikannya.
Untuk persiapan film ini, para pemain menghabiskan waktu berminggu-minggu di pelatihan Fort Irwin, sebuah militer reservasi AS di Gurun Mojave di California. Mereka diajarkan untuk menggunakan bahan peledak C4, dan belajar bagaimana cara berimprovisasi yang aman saat bahan peledak meledak, serta cara memakai jas bom yang baik. Jeremy Renner mengakui syuting di Timur Tengah merupakan pengalaman yang tak bisa dilupakan, ‘adengan perang yang dibangun sangat real, benar-benar seperti kita ada dalam situasi perang yang sesungguhnya, padahal sebenarnya kita syuting, percayalah saat anda menonton film ini, anda akan merasa seperti anda ikut berperang, semoga film ini dapat memberikan kontribusi bagi para pecinta film dunia.Di Yordania, Karthryn menemukan beberapa ratus ribu pengungsi dari Irak . Beberapa pengungsi yang memiliki latar belakang teater di casting untuk peran sebagai Suhail Aldabbach yang melakukan aksi bom bunuh diri pada akhir film ini.
Roger Ebert dari Chicago Sun Time menyatakan Hurt Lockert adalah sebuah film besar, film yang cerdas, film yang sangat detail sehingga kita tahu persis, siapa, dimana, apa dan mengapa semua itu terjadi dan mereka lakukan. Ia juga memuji bagaimana ketegangan dibangun, serta menyebut film ini “begitu memukau” dan merupakan salah satu film terbaik dalam satu dekade ini.Dengan pemberitaan Osama belakangan ini, Karthryn yakin peristiwa ini bisa menjadi media promosi yang baik dan akan bisa mendongkrak kembali kesuksesan filmnya tersebut.