Di era komunikasi tanpa batas ini, nafsu membidik televisi nasioanal sebagai media utama promosi musik sepertinya harus kita pikir ulang.
Semua dari kita tahu bahwa menayangkan sebuah video klip di televisi sudah pasti membayar jumlah tertentu yang dijamin tak terjangkau oleh band-band bermodal pas-pasan, apalagi band yang bermodal dengkul. Menjual rumah ukuran kapling BTN pun belum tentu cukup untuk penayangan berkala selama sekian periode. Mengapa ? itung-itungan penayangan video klip music di TV nasional sekarang ini sudah disebandingkan dengan komersial break alias iklan produk. Itu artinya biaya tanpa ampun bakal dikeluarkan. Hem, itu baru menayangkan klip lho, belum lagi tampil secara live di sebuah program acara. Kalau sudah begini, bukan hanya si band saja yang bakal puyeng, tetapi juga eksekutif produser yang sudah pasti meriang masuk angin menyadari cost yang akan dikeluarkannya.
Bagaimana produsen musik akan mendapat untung yang banyak jika modal lepasannya nyaris berujung pada "sekedar balik modal" ?
Lalu bagaimana dengan capaian hasil promosi jikapun ada dana ? Well, masih belum jelas juga coy. Mari hitung jam acara musik dewasa ini. Musik secara umum kini di taruh di acara pagi hari disaat orang sibuk bekerja ataupun sekolah. Jadi siapa yang akan nonton ? " Yang tidak beraktifitas om, mereka pasti nonton acara musik pagi itu ". Jangan salah, ibu bahkan pembantu rumah tanggapun sedang kerja kerasnya bekerja di jam-jam itu. Satu-satunya kelas penonton yang tersisa cuma pengangguran. " gak papa deh, ditonton pengangguranpun juga gak papa". Weits. jangan salah lagi pret. Pada jam-jam segitu para penganguran biasanya masih molor ngejogrok di peraduan mereka yang bau anyir air liur.
" ah, masak gak ada yang nonton ? ". Oh ada. banyak malah. Tapi ya sekilas-sekilas lha wong sambil kerja. Bisa jadi beberapa saat tak sengaja mereka menonton bagian reff nya doang, atau melody doang, atau buntut doang.
" Duh, sakit hati dong kitanya. Sudah bayar TV mahal-mahal lha kok cuma di tonton buntutnya doang. Itu juga gak sengaja nontonnya. Masa gak ada solusi sih ? "
Oke siap. Mari kita buka hati dan tidak terjebak pada gengsi semata.
So, apa yang harus kita lakukan ?
BERSAMBUNG NANTI DULU YA COY.