THE RAID - FILM ACTION BRUTAL TANAH AIR.

" Sering kali saya duduk untuk nonton film dan merasa takjub dan kagum pada pengalaman nonton filmnya ke pertama kali tetapi kemudian ketika nonton film yang sama untuk ke 2 dan 3 kalinya saya akhirnya sering skipping adegan-adegan yang non-action dan hanya ingin melihat adegan fight/actionnya saja. Apa yang saya telah harapkan dapat tercapai dengan Merantau dan apa yang saya berharap untuk tetap dicapai dengan Serbuan Maut adalah untuk membuat sebuah film yang bisa berfungsi sebagai film drama maupun action. Tapi sejujurnya Serbuan Maut ini akan menceriterakan drama yang tidak berat dengan action yang menendang dari 15 mins awal film dan nyaris terus beraksi sampai akhir film. " tulis Gareth Evan Sutradara film The Raid dalam catatan behind the scenenya.

Dirinya memang menjanjikan film The Raid bukan sekedar film action yang hanya kita tonton adegan pertempuran atau perkelahiannya saja setelah itu lampu bioskop terang dan kabur ke toilet karena dinginnya AC cineplex. Dalam rangkaian catatan yang ditulisnya sendiri, Gareth ingin bereksplorasi dengan berbagai genre film meski bungkus besarnya tetap action. Akan ada bau tegang seram yang tone-nya cenderung horror, ada drama, comedy dan tentu saja koreografi bela diri yang artistik.

Apa bedanya dengan film Merantau ?


" Perbedaan antara Serbuan Maut dan Merantau adalah format/cara presentasi kami tentang Silat. Karena karakter Iko di Merantau sebagai seseorang yang mencari solusi damai dalam menghadapi permasalahan maka karakter dan cara bela dirinya tidak terlalu menantang dimana bela dirinya menjadi lebih agresif nantinya sehubungan dengan alur cerita yang memberi alasan untuk ini. Namun dalam Serbuan Maut, serangan pada setiap situasi adalah masalah hidup atau mati sehingga desain koreografinya lebih menantang dan brutal. Para penonton akan mendapatkan kesan dan kepuasan yang berbeda dari adegan-adegan action dan stunts yang kami telah siapkan, ini lumayan mengesankan. "


Jadi film The Raid masih tentang silat ?


Perbedaan lain antara kedua film ini adalah bahwa kita menampung lebih banyak ragam gaya bertarung kali ini. Dengan setiap film yang kami produksi kami berharap dapat memperkenalkan bakat-bakat baru dimana kita memberikan kesempatan kepada pemain kita untuk menunjukkan kemahiran mereka dalam adegan pertarungan yang dirancang khusus untuk memperlihatkan keahlian mereka. Juara Judo Nasional, Joe Taslim akan berperan di dalam beberapa adegan brutal dimana ia memperlihatkan kemahiran teknik cengkraman, lemparan dan kekuatan bagian badan atas sementara Eka (kepada kalian yang mengenali dia sebagai salah satu stuntmen di Merantau) di beri peran sebagai salah satu anggota tim swat yang banyak bertarung di pertarungan kelompok.

Membuat film action pasti membutuhkan camera yang mendukung koreografi gerakan


Kami juga mengeksplorasi dalam hal gerakan kamera kali ini untuk mengakomodasi gaya pertarungan/ fight scenenya. Rencana kami adalah untuk benar-benar bereksperimen dengan fleksibilitas yang dapat dicapai karena adanya teknologi yang kami miliki dan mencoba mengetahui bagaimana ini dapat membantu koreografi. Panasonic AG-AF100: Sangat ringan dan fleksibel, ini akan digunakan untuk 95% dengan PL Mount & Zeiss Cine Lens. Panasonic AG-HCK10: Digunakan untuk shooting pada set/situasi yang kecil dan sempit dan memberikan perspektif POV untuk beberapa adegan pertarungan. Pengujian kamera GoPro HD, kita kemudian memilih Panasonic AG-HCK10 dengan alasan stabilitas gambar yang lebih tajam saat gerakan cepat. Kepada kalian-kalian yang agak khawatir, jangan cemas karena kita tidak akan kasih liat adegan-adegan fight yang close-up dengan editing yang cepat – tim kita kerja keras untuk berbulan-bulan mendesain koreographi yang keren dan canggih , dan saya bermaksud untuk memperlihatkannya dengan sebaik mungkin.

Panasonic AG-AF100: Sangat ringan dan fleksibel, ini akan digunakan untuk
95% dengan PL Mount & Zeiss Cine Lens.
Panasonic AG-HCK10: Digunakan untuk shooting pada set/situasi yang
kecil dan sempit dan memberikan perspektif POV untuk beberapa adegan
pertarungan.
Pengujian kamera GoPro HD, kita kemudian memilih Panasonic AG-HCK10
dengan alasan stabilitas gambar yang lebih tajam saat gerakan cepat.

Wah, brother semua, dengan mendengarkan penjelasan mister Gareth Evan, untuk kali ini sepertinya kita tidak akan menonton "sinetron laga". Mari kita tunggu bersama untuk kita apresiasi bareng di PAGERZINE ini kelak.

BACA SELANJUTNYA